Bahkan saat ini prosentase situs web di internet yang berbahasa Inggris, justru lebih besar dari pada penutur asli yang bebahasa Inggris! Artinya diantara para pemberi informasi ke internet lebih banyak yang berbahasa Inggris dibandingkan dengan bahasa dunia lain. Bila ada Adagium penguasa informasi adalah penguasa dunia, maka kekuasaan di internet lebih didominasi oleh penutur bahasa Inggris
Oleh sebab itu kita perlu disikapi dengan benar, ketika berlangsung pertukaran bahasa dan budaya kita wajib menjaga budaya lokal agar tidak punah atau langka. Sebab jika melihat cara kita menyantap makanan masa kini, maka kita lebih suka ayam kentucky dari pada makanan yang ada di rumah makan! Bukan mustahil dua puluh tahun kedepan akan semakin sedikit jumlah penutur berbahasa sunda atau bahasa daerah lainya, jika banyak diantara kita merasa lebih percaya diri dan gagah berkomunikasi dengan bahasa asing.
Namun demikian bukanya kita tidak pelu bahasa inggris ataupun bahasa lainya tapi bahasa persatuan kita sendiri bahasa Indonesia, terutama bahasa daerah jangan sampai kita tinggalkan. Serta budaya kita pun jangan sampai musnah di telan jaman yang begitu canggih dan moderen seperti sekarang ini.
PLUS MINUS INTERNET
Teknologi bermata dua
Internet dapat diibaratkan sebilah pisau. Di tangan ibu rumah tangga, pisau akan bermanfaat untuk memotong sayur mayur ketika hendak memasak. Tetapi di tangan perampok yang mengancam korban, pisau menjadi senjata yang mematikan. Demikian halnya dengan internet, ditangan pihak yang benar, internet menjadi ” sebuah universitas virtual”, untuk pembelajaran mandiri. Tapi kalau internet berada di tangan yang hacker atau carder, internet menjadi lahan jahat dunia maya.
Di bidang lain, internet dapat menjadi sarana pengumpul data perolehan suara, seperti yang dilakukan oleh KPU dalam pemilu dengan maksud agar bisa mengitung dan mendapatkan hasil pengitungan suara secara cepat dan akurat. Sebaliknya internet juga dapat menjadi sumber epidemi virus komputer. Contoh saja situs milik KPU, menjadi korban sikap iseng sehngga merugikan masyarakat dengan penghitunag yang terhambat akibat orang yang tak bertanggung jawab itu. Beruntung, pelakunya tertangkap dan dijerat dengan ancaman pidana kejahatan dunia maya.
Internet juga berpotensi menjadi media yang efektif bagi pengedar narkoba, prostitusi dan penyebaran paham ajaran sesat. Oleh karena itu pemanfaatan internet bagi masyarakat, menuntut sikap waspada dan kehati-hatian kita semua.
Internet sebagai hypermal informasi
Hakekat internet, hanyalah sekedar alat. Sebagai alat dan cara kerja internet berisikan rimba belantara informasi. Hampir semua jenis kebutuhan informasi yang kita iinginkan sudah tersedia. Namun seperti dunai nyata, selalu ada hal yang buruk baik dan buruknya. Internet juga demikian, bukan hnaya berisi informasi yang baik saja.
Oleh karena itu, kitaharus sadari bahwa ada diantara kita suka iseng, jail atau bertindak jahat memasuki informasiyang buruk seperti sara, kekerasan, hasutan, pelecehan, ajaran sesat, pornografi dll ke internet. Bahkan ada pelaku kejahatan seperti spam, virus, carder dll yang merugikan orang lain. Sangat mungkin informasi internet akan berdampak bagi kita sendiri, anak-anak, keluarga atau lingkungan kita.
Di hypermal, supermarket, swalayan atau pasar tradisonal dapat dijumapi makanan kadaluarsa. Kalu kita lengah dan tidak teliti sewaktu membeli produk makanan, dapat menimbulan bahaya keracunan.
Hanya saja kita sadari dalam berinternet, jangan hanya dampak negatifnya aja yang kita pikirkan tapi damak positifnya juga kita perhitungkan. Maka dari itu disatu sisi kita perlu mencari solusi mengurangi ihwal buruk internet engan jalan mengoptimalkan internet menjadi media informasi, komunikasi, hiburan, edukasi, bisnis dan dan produktif untuk semua elemen masyarakat.
Internet dapat diibaratkan sebilah pisau. Di tangan ibu rumah tangga, pisau akan bermanfaat untuk memotong sayur mayur ketika hendak memasak. Tetapi di tangan perampok yang mengancam korban, pisau menjadi senjata yang mematikan. Demikian halnya dengan internet, ditangan pihak yang benar, internet menjadi ” sebuah universitas virtual”, untuk pembelajaran mandiri. Tapi kalau internet berada di tangan yang hacker atau carder, internet menjadi lahan jahat dunia maya.
Di bidang lain, internet dapat menjadi sarana pengumpul data perolehan suara, seperti yang dilakukan oleh KPU dalam pemilu dengan maksud agar bisa mengitung dan mendapatkan hasil pengitungan suara secara cepat dan akurat. Sebaliknya internet juga dapat menjadi sumber epidemi virus komputer. Contoh saja situs milik KPU, menjadi korban sikap iseng sehngga merugikan masyarakat dengan penghitunag yang terhambat akibat orang yang tak bertanggung jawab itu. Beruntung, pelakunya tertangkap dan dijerat dengan ancaman pidana kejahatan dunia maya.
Internet juga berpotensi menjadi media yang efektif bagi pengedar narkoba, prostitusi dan penyebaran paham ajaran sesat. Oleh karena itu pemanfaatan internet bagi masyarakat, menuntut sikap waspada dan kehati-hatian kita semua.
Internet sebagai hypermal informasi
Hakekat internet, hanyalah sekedar alat. Sebagai alat dan cara kerja internet berisikan rimba belantara informasi. Hampir semua jenis kebutuhan informasi yang kita iinginkan sudah tersedia. Namun seperti dunai nyata, selalu ada hal yang buruk baik dan buruknya. Internet juga demikian, bukan hnaya berisi informasi yang baik saja.
Oleh karena itu, kitaharus sadari bahwa ada diantara kita suka iseng, jail atau bertindak jahat memasuki informasiyang buruk seperti sara, kekerasan, hasutan, pelecehan, ajaran sesat, pornografi dll ke internet. Bahkan ada pelaku kejahatan seperti spam, virus, carder dll yang merugikan orang lain. Sangat mungkin informasi internet akan berdampak bagi kita sendiri, anak-anak, keluarga atau lingkungan kita.
Di hypermal, supermarket, swalayan atau pasar tradisonal dapat dijumapi makanan kadaluarsa. Kalu kita lengah dan tidak teliti sewaktu membeli produk makanan, dapat menimbulan bahaya keracunan.
Hanya saja kita sadari dalam berinternet, jangan hanya dampak negatifnya aja yang kita pikirkan tapi damak positifnya juga kita perhitungkan. Maka dari itu disatu sisi kita perlu mencari solusi mengurangi ihwal buruk internet engan jalan mengoptimalkan internet menjadi media informasi, komunikasi, hiburan, edukasi, bisnis dan dan produktif untuk semua elemen masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar